Senin, 30 November 2020

Belajar CyberSecurity Melalui CTF


(Image Credit : portswigger.net)

Tidak banyak orang yang mengetahui istilah CTF. CTF (Capture The Flag) pada dasarnya sebuah perlombaan untuk mengambil bendera milik lawan dan mempertahankan bendera milik kita,akan tetapi pada pembahasan CTF kali ini sedikit berbeda karena pembahasan kali ini perlombaan CTF dalam bidang IT.
Kalau biasanya CTF pada perlombaan lain berupa bendera fisik kali ini tidak, bendera pada CTF IT berupa string (tipe data berupa karakter) yang lazim disebut FLAG. Pada perlombaan ini para peserta akan diberikan sebuah kasus atau soal dimana para peserta harus menemukan kode FLAG yang terdapat dalam soal itu.

Sejarah Capture The Flag

Awal mulanya CTF merupakan permainan kompetisi teknologi jaringan antar peretas tradisional yang berasal dari DEFCON ke-4 tahun 1996. Pada CTF ini belum ada aturan yang jelas karena dilakukan hanya untuk "bermain-main". Kemudian pada tahun 2003 CTF secara online mulai diperkenalkan pada web hackthissite.org,dimana terdapat 15 level. Setelah acara ini meledak, CTF online mulai diikutin oleh web-web lain. 

Pada tahun 2011, web ctftime.org mulai mengambil alih manajemen dan pintu informasi mengenai CTF di dunia.CTF yang awalnya hanya "permainan" bagi komunitas jaringan komputer kini mulai diikuti oleh para security engineer professional. Sampai saat ini peminat perlombaan CTF semakin berkembang. Bahkan Indonesia sudah sering mengadakan lomba lomba CTF seperti Slashroot CTF,Cyber Jawara, dan lain-lain.

Macam-macam perlombaan CTF

1. Jeopardy

Dalam jeopardy para peserta diberikan beberapa kategori berisi soal-soal yang memiliki FLAG tersembunyi di dalamnya.Disetiap soal terdapat point yang berbeda-beda nilainya bergantung tingkat kesulitan soal tersebut. Ketika peserta berhasil mendapatkan FLAG peserta akan mendapatkan point yang tertera dalam soal. Dalam jeopardy para peserta harus menjawab soal sebanyak-banyaknya dan meraih point tertinggi diantara peserta/tim lain.

2. Attack-Defense

Attack-defense merupakan jenis perlombaan CTF yang pertama kali diciptakan. Biasanya mode ini diperlombakan secara offline alias di dalam suatu gedung atau tempat tertentu. Dalam mode ini terbagi menjadi dua tim, kedua tim diberikan virtual machine (VM) yang memiliki celah keamanan didalamnya. Kedua tim harus saling melindungi FLAG mereka masing-masing dengan menambahkan berbagai fitur pengamanan agar tidak mudah di curi tim lain.


Manfaat ikut CTF

Selain untuk refreshing mengikuti lomba CTF juga dapat menambah pengalaman kamu dalam dunia keamanan jaringan (cybersecurity), selain itu juga dapat mengasah kemampuan kamu dalam menggunakan mesin pencarian Google karena pasti kamu memerlukan informasi atau ilmu-ilmu yang ada di Google. Mengikuti CTF juga cocok buat kamu yang ingin menguji kemampuan kamu dalam bidang komputer, dan yang paling penting mengikuti CTF bisa membuat kamu bekerja di perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Microsoft,Facebook,Instagram , dan lain-lain. 




.

.

.

.

Sumber : 
- https://student-activity.binus.ac.id/csc/2017/01/ctf-hacking-sambil-bermain/
- http://blog.rentjong.net/2014/11/mau-ikut-ctf-perlu-belajar-apa.html
- https://socs.binus.ac.id/2018/12/13/mengenal-capture-the-flag/
- https://iptek.or.id/artikel_d/capture-the-flag#:~:text=Sejarah%20CTF,platform%20kompetisi%20professional%20dan%20lingkungan.
- http://ezine.echo.or.id/issue29/002.txt
- https://blog.compactbyte.com/2014/04/24/security-ctf/

Minggu, 29 November 2020

Metode Pembelajaran Team Teaching

(image credit : ictmodels)

Bagi sebagian orang mungkin masih asing dengan istilah Team Teaching. Team Teaching  sendiri merupakan suatu metode pembelajaran yang menggunakan lebih dari satu pendidik pada saat melakukan pengajaran, dimana setiap pendidik sudah mempunyai tugasnya masing-masing. Biasanya salah satu menjadi koordinator dan lainnya menjadi pemberi materi.


Jenis-Jenis Team Teaching

Menurut Soewalni S (2007,hal 51-52) dalam Jamal Ma'mur Asmani, terdapat 2 jenis team teaching  ,yakni :

 a) Semi Team Teaching

Dalam semi team teaching terdapat 3 variasi cara. Pertama, sejumlah guru mengajar mata pelajaran yang sama di kelas yang berbeda.Perencanaan materi dan metode digunakan juga telah disepakati bersama. Kedua, satu mata pelajaran disajikan sejumlah guru secara bergantian dengan pembagian tugas. Sedangkan materi dan evaluasi dilakukan oleh guru masing-masing. Ketiga, satu mata pelajaran disajikan oleh sejumlah guru dengan mendesain siswa secara berkelompok.

b) Team Teaching Penuh

Dalam team teaching penuh juga terdapat 3 variasi dalam pelaksanannya : 
1- Pelaksanaan dilakukan bersama, dimana seorang guru sebagai penyaji materi dan guru lainnya sebagai pembimbing peserta didik.
2- Anggota tim(peserta) secara bergantian menyajikan materi. Dilakukan diskusi dan tanya jawab bersama tim/kelompok lain dengan bimbingan guru/pengajar.
3- Seorang guru menyajikan langkah-langkah dalam latihan dan informasi seperlunya. Kemudian kelas dibagi dalam beberapa kelompok, disetiap kelompok terdapat satu tutor atau guru sebagai pemandu. Di akhir sesi, masing-masing kelompok menyajikan laporan dan ditanggapi dan disimpulkan secara bersama-sama.

Manfaat Team Teaching


Pembelajaran akan terasa bermakna jika dalam proses pembelajaran tercipta suasana yang menyenangkan, terorganisir, dan adanya fasilitas yang memadai. Bagi guru, pengadaan team teaching dapat menutupi kekurangan yang satu dan lainnya, selain itu dapat saling bertukar pengalaman dan ilmu antara satu dan yang lainnya. Bagi murid dapat melatih kemampuan berbicara di depan umum melalui diskusi dan tanya jawab dengan kawan-kawan lainnya. Team teaching juga mempermudah suatu instansi apabila memiliki kendala dalam kurangnya tenaga pengajar, karena metode ini dapat diikuti oleh banyak peserta didik.

Kelemahan Team Teaching



Untuk menerapkan metode belajar ini, diperlukan waktu ekstra untuk membahas mengenai perencanaan,pelaksanaan , dan pengevaluasian hasil pembelajaran. Selain itu beberapa guru mungkin masih terbiasa dengan metode single teacher teaching, terdapat ketidaksukaan sebagian guru terhadap perilaku anggota tim lainnya. Beberapa penerapan Team Teaching hanya dilakukan satu arah (tidak ada peran aktif peserta) sehingga tidak menjamin semua peserta mengerti mengenai materi yang diberikan pengajar.


Efektifkah Penerapan Team Teaching secara Online?


Pembelajaran dikatakan efektif apabila pembelajaran mampu menstimulasi aktifitas peserta
didik secara optimal untuk melakukan kegiatan belajar dan seluruh atau sebagian besar aktivitas yang direncanakan dapat terlaksana.

Sementara bila dilihat dari sisi peserta didik, pembelajaran dikatakan efektif apabila pembelajaran tersebut dapat mendorong peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan belajar secara aktif, dan di akhir pembelajaran para peserta didik mampu menguasai seluruh atau sebagian besar tujuan pembelajaran yang ditetapkan.


Bagaimana agar metode pembelajaran Team Teaching secara online dapat lebih efektif?



Proses pembelajaran pada hakikatnya bertujuan guna mengembangkan aktivitas dan kreatifitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Keaktifan belajar yang dimiliki siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan suatu proses pembelajaran. Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu
rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Berdasarkan pengalaman penulis unsur-unsur diatas sangat tidak dirasakan oleh penulis, karena pada metode TeamTeaching ini pengajar hanya menjabarkan materi-materi dan menjelaskan contoh soal yang sudah dijawab, alangkah baiknya jika pengajar mengerjakan suatu permasalahan soal bersama-sama dengan peserta.

.
.
.
.

sumber : 
- E-journal "PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM TEACHING UNTUK
MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PEMBACAAN DAN PEMAHAMAN
GAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X KR 1 SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA ",oleh Widiantoro(2015), Yogyakarta (http://eprints.uny.ac.id/44509/1/92WIDIANTORO_10504249002_TAS.pdf)
- https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/28/team-teaching/
- https://ictmodels.wordpress.com/about/team-teaching-model/

Sabtu, 28 November 2020

Profesi-Profesi Dalam Dunia E-Sport, Selain Player!

(ImageCredit : CNN Turk)
 Jika mendengar kata E-Sport bayangan pekerjaan yang timbul dalam pikiran kita mungkin hanya  Pro Player. Padahal banyak profesi lain yang dapat digeluti dalam industri E-Sport. Penasaran apa saja pekerjaan yang dapat kalian geluti di bidang E-Sport? simak penjelasan berikut ini!

1. Shoutcaster

(ImageCredit: theversed)

Shoutcaster
atau biasa dibilang caster pada dasarnya  sama seperti komentator pada pertandingan bola, seorang caster harus dapat membuat sebuah pertandingan menjadi terlihat menarik dengan  mengomentari apa saja yang terjadi dalam game atau pertandingan tersebut, untuk itu caster juga harus mampu memahami hal-hal detail dalam game tersebut.Seperti strategi yang akan digunakan suatu tim atau pun pola permainan yang akan dilakukan tim. Caster juga harus paham mengenai karakter,skill dan hal-hal lain yang terdapat dalam game yang sedang ia komentari. Caster sangat cocok untuk kalian yang tidak terlalu pandai dalam memainkan suatu game tetapi memiliki kemampuan berpikir yang tajam mengenai META atau strategi dan memiliki kemampuan verbal yang handal.

2. Game Analyst

Jika caster beraksi pada saat game berjalan, seorang game analyst muncul setelah permainan selesai. Game analyst akan menganalisa permainan yang telah dilakukan kemudian membicarakan strategi yang dilakukan oleh para pemain dan memprediksi strategi selanjutnya yang akan digunakan oleh tim pada pertandingan berikutnya. 

Analyst perlu menguasai strategi permainan secara cukup mendalam dan harus tahu fakta/data seputar game yang ia bawakan. Semakin banyak fakta dan data dalam genggaman, semakin luas topik pembicaraan yang bisa ia sajikan. Selera humor yang baik juga bisa menjadi bumbu tambahan.


3. Content Creator
(ImageCredit : nomadsoul1)

Jika kamu senang bermain game tersebut atau tertarik mengenai berita-berita mengenai industri E-Sport kamu bisa menjadi seorang content creator. Kamu bisa streaming game yang kamu suka atau membuat sebuah artikel mengenai industri E-Sport. Selain itu kamu juga bisa menjadi jurnalis sebuah perusahaan media game yang bergerak di bidang E-Sport.


4. Event Organizer (EO)

Sama seperti di industri lainnya, sebuah EO pun dibutuhkan untuk industri E-Sport. Akan tetapi untuk menjadi EO kamu membutuhkan tim yang cukup untuk mengorganisir suatu acara E-Sport. Dalam Event Organizer sendir terdapat banyak bidang yang dapat kamu geluti seperti dokumentasi,logistik,tim kreatif, dan lain-lain.
Menjadi sebuah EO membutuhkan tanggung jawab dan komitmen tinggi, karena pekerjaan yang kamu lakukan mempertaruhkan uang para investor yang membiayai acara kamu.


5. Team Manager

Salah satu pekerjaan di dunia esports yang paling menyenangkan namun ribet mungkin jadi manajer tim esports. Kalian berkesempatan untuk hidup berdampingan dengan para atlet esports idola kalian, mengatur jadwal aktivitas mereka sembari memahami karakter anggota tim satu persatu, secara kalian adalah sosok yang bertanggung jawab mengarahkan sikap profesionalisme mereka.

Tentu, kalian membutuhkan skill komunikasi yang baik, membangun relasi sebanyak mungkin serta berani menerapkan disiplin. Apalagi, para atlet esports tak jarang memiliki ego dan jiwa membangkang, harus sabar-sabar menghadapi mereka.


.

.

.

sumber : 
- https://hybrid.co.id/post/pilihan-karier-industri-esports-selain-atlet
- https://esports.id/other/news/2020/07/84fdbc3ac902561c00871c9b0c226756/bukan-cuma-pro-player-ini-7-pekerjaan-seru-di-industri-esports
- https://esportsnesia.com/penting/apa-itu-caster-shoutcaster-esports/

Perkembangan Industri E-Sport

                        APA ITU E-SPORT ?

(Image credit : Olympic.org)
Video game pertama kali dibuat dalam bentuk Arcade pada tahun 1972, sejak saat itu anak-anak mulai mendatangi toko-toko dan restoran untuk bermain Arcade. Seiring berjalannya waktu industri game mulai berkembang, yang awalnya hanya untuk senang-senang kini berubah menjadi ajang perlombaan tepatnya pada tahun 1980an, istilah E-Sport (Electronic Sport) mulai muncul. E-sport adalah sebutan untuk game-game yang dapat dimainkan bersama oleh banyak orang dalam satu jaringan.

Mengapa E-Sport bisa berkembang sampai saat ini?

Tidak bisa dipungkiri pada masa ini game sangat diminati oleh banyak lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak maupun orang dewasa,bahkan lanjut usia. Berkembangnya industri E-Sport didukung dengan semakin terjangkaunya harga komputer dan semakin cepatnya internet. Hal ini dimanfaatkan oleh para pengembang game untuk membuat game-game online. 

Untuk memperkenalkan game mereka ke masyarakat umum, beberapa perusahaan mengadakan perlombaan-perlombaan dengan hadiah yang tidak sedikit, contohnya game DOTA 2 mengadakan kompetisi dengan total hadiah US$ 32 juta hal ini mendorong berbagai organisasi di dunia untuk ikut serta meramaikan industri E-Sport.

Perkembangan E-Sport di masa depan

(Image credit: IGN Southeast Asia)
Semakin berkembangnya teknologi, industri e-sport akan semakin diuntungkan, akan semakin banyak orang yang dapat bergabung dalam industri ini karena semakin meluasnya teknologi.Bahkan pemerintah Indonesia pun telah menyadari potensi E-Sport di Indonesia dan membentuk IeSPA (Indonesia E-sport Association) pada tanggal 1 April 2014. Bahkan SEA Games 2019 mengadakan cabang olahraga E-Sport yang diadakan di Filipina dan Indonesia juga telah memasukkan perwakilannya. Dengan besarnya uang yang bisa di dapat melalui industri ini tidak dapat dipungkiri industri ini akan semakin berkembang di masa depan.

.

.

.

Source :
- https://www.bbc.co.uk/newsround/37773832
- https://www.bola.com/e-sports/read/4131561/daftar-lengkap-para-peraih-medali-pada-cabang-esports-sea-games-2019
- https://www.indosport.com/esports/20200122/mengenal-3-organisasi-esports-di-indonesia-beserta-tanggung-jawabnya#:~:text=Indonesia%20eSports%20Association%20(IESPA)%20dapat,Rekreasi%20Masyarakat%20Indonesia%20(FORMI).